Cara Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Cara Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi – Leyangan, Ungaran Timur (13/7/2021), Kondisi pandemi Covid-19 yang semakin berkembang tidak hanya mengancam kesehatan fisik namun juga kesehatan mental masyarakat.

Munculnya virus Covid-19 telah menimbulkan banyak kebijakan dan perubahan baru dalam kehidupan masyarakat, seperti bekerja dari rumah, pendidikan jarak jauh, kehilangan pekerjaan karena PHK, berkurangnya pendapatan, dan lain-lain. Tentu saja hal ini tidak hanya mengancam kesehatan fisik namun juga kondisi psikis masyarakat yang akan berdampak pada kesehatan mental. Berdasarkan data yang diperoleh selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia, jumlah penderita gangguan jiwa meningkat sebesar 20%, hal tersebut disampaikan oleh dr Ratih Widayati Sp.KJ, psikiater RSUD Tugurejo Semarang.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Cara Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Melihat munculnya permasalahan yang dialami masyarakat, mahasiswa Undip merancang program kerja berupa psikoedukasi kepada masyarakat tentang cara menjaga kesehatan mental di masa pandemi. Tujuannya adalah untuk memastikan masyarakat dapat mengelola kesehatan mentalnya untuk menciptakan kondisi psikologis yang memungkinkan mereka tetap sehat dan berkembang di tengah pandemi.

Bahaya! Pandemi Covid-19 Dapat Menyerang Kesehatan Mental? Mahasiswa Undip Ajak Warga Mengelola Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Pelaksanaan program kerja ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Juli 2021 dan menyasar warga Bukit Leyangan Damai RT02/RW09, Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Sehubungan dengan kebijakan pemerintah mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka pelaksanaan program kerja dilakukan dengan memberikan psikoedukasi online melalui kelompok.

Pelaksanaan program kerja ini mendapat sambutan yang baik dan mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat. Kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan membantu masyarakat dalam mengelola kesehatan mentalnya dengan baik di masa pandemi agar tetap sehat mental di tengah pandemi. Pandemi virus Corona tidak hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan fisik. kesehatan mental setiap individu. Tak hanya rasa takut, dampak psikologisnya juga bisa berdampak serius. Bagaimana cara mengatasinya?

Berbagai olahraga ringan seperti jogging atau lompat di tempat bisa Anda lakukan selama masa karantina di rumah. Saat Anda aktif secara fisik, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang dapat menghilangkan stres, mengurangi rasa khawatir, dan melakukan perbaikan 

Makanlah makanan yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat. Berbagai nutrisi bisa Anda dapatkan dari nasi dan

Kesehatan Fisik Diperhatikan, Kesehatan Mental Terpinggirkan! Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Tak hanya menjaga kesehatan fisik, asupan nutrisi yang cukup juga dapat menjaga kesehatan mental, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Jika Anda seorang perokok, cobalah hentikan kebiasaan buruk ini sekarang juga. Merokok meningkatkan risiko tertular kuman patogen, termasuk virus Corona. Selain itu, batasi juga konsumsi minuman beralkohol. Merokok dan minum alkohol dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental Anda.

Kebiasaan buruk yang juga perlu dihilangkan adalah kurang istirahat atau begadang. Jika kurang istirahat, Anda akan lebih mudah mengalami kecemasan dan 

Cara Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Selama masa karantina di rumah, Anda bisa melakukan hobi atau aktivitas yang Anda sukai, seperti memasak, membaca buku, atau menonton film. Selain meningkatkan produktivitas, kegiatan tersebut juga dapat menghilangkan rasa bosan.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Jiwa Saat Pandemi Covid-19 Dilingkungan Masyarakat Rt 30 Kelurahan Air Hitam, Samarinda, Kalimantan Timur

Batasi waktu Anda menonton, membaca, atau mendengarkan berita mengenai pandemi, baik di televisi, media cetak, atau media sosial, untuk mengurangi perasaan cemas.

Namun, jangan menutup diri sepenuhnya terhadap informasi penting. Sortirlah informasi yang Anda terima secara kritis dan bijak. Dapatkan informasi mengenai pandemi virus Corona hanya dari sumber terpercaya Semarang (02/08) Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Di masa ini pun biasanya banyak imbauan dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, meski tak jarang juga ditemukan sebagian masyarakat yang ‘lupa’ untuk mematuhi protokol kesehatan, yang pada akhirnya berujung pada banyaknya masyarakat yang membantu menjaga kesehatannya. protokol. kesehatan dengan berbagai cara. Selain menjaga kesehatan fisik, menjaga kesehatan mental di masa pandemi Covid-19 juga tidak kalah pentingnya.

Sebelum melaksanakan program kerja, penulis mewawancarai Pak Eka selaku ketua RT 06 RW 01 Srodol Kulon. Ia mengatakan ada baiknya untuk menyampaikan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental. Ia juga menyebut masih banyak warga yang melupakan protokol kesehatan.

Hal inilah yang mendorong Thalía Tresnaning Prana, mahasiswa Fakultas Psikologi Undip yang tergabung dalam Tim Undip II, untuk melaksanakan program “Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan mental masyarakat di masa pandemi Covid 19”. agar warga memahami pentingnya menjaga kesehatan jiwa, mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaganya, memperhatikan kesehatan jiwa dan memahami bahwa mengikuti protokol kesehatan berdampak baik bagi kesehatan jiwa.

Tips Pola Hidup Sehat Serta Menjaga Kesehatan Mental Di Tengah Pandemi Covid-19

Sosialisasi tersebut berlangsung pada 2 Agustus 2021 melalui grup Whatsapp yang dihadiri warga RT 06 RW 1 Srondol Kulon. Warga sangat aktif ketika diajak ngobrol tentang apa yang diketahui tentang kesehatan mental.

Pak Prie warga RT 06 mengatakan kesehatan mental adalah pikiran dan pikiran yang kuat untuk tidak stres dengan kondisi saat ini. Dari sini terlihat pemahaman masyarakat terhadap kesehatan jiwa masih minim. Penulis juga menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah ketika seseorang sadar akan kemampuannya, dapat mengatasi permasalahan, produktif, dan dapat berperan.

Setelah sosialisasi selesai, dilakukan survei evaluasi untuk mencari saran dan kontribusi warga. Rata-rata warga mengatakan sosialisasi sudah berjalan baik dan pengetahuan bertambah. Ada pula yang mengatakan setelah sosialisasi mereka juga langsung menerapkan hal-hal yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari dan juga mengatakan bahwa hal ini sangat bermanfaat. Jika kita berbicara tentang kesehatan, maka dalam definisi WHO kita melihat sehat adalah sehat jasmani dan sehat rohani. . dan juga sehat secara sosial. Di tengah pandemi COVID-19, kita tidak hanya harus menjaga kesehatan fisik, kita juga harus menjaga kesehatan mental dan sosial. Banyaknya pemberitaan, baik nasional maupun internasional, seringkali mempengaruhi suasana hati, perasaan, dan perilaku kita.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Tanggapan terhadap pandemi ini beragam. Mulai dari perasaan cemas, khawatir, takut hingga sedih karena harus bersosialisasi dan berdiam diri di rumah.

Kelompok Dukungan Bagi Tenaga Kesehatan Di Masa Pandemi Covid-19

“Apa yang terjadi jika saya tertular atau menulari keluarga saya?” “Saya batuk, apakah saya tertular? “Saya bekerja di bidang kesehatan, saya takut menulari orang-orang di sekitar saya” “Sungguh menjengkelkan harus tinggal di rumah terus menerus” “Saya ingin bermain dengan teman-teman saya”

Respon fisik kita bisa saja badan sering terasa panas, sakit tenggorokan, atau nyeri dada, padahal saat diperiksa semuanya normal. Gejala lain yang muncul seperti sakit maag yang berulang, asma yang tidak kunjung membaik, dan berbagai kondisi fisik yang seharusnya sehat menjadi bermasalah ketika masa ini tiba.

Perilaku kita yang lain adalah membeli banyak barang padahal belum tentu kita membutuhkannya dalam waktu dekat, kita membeli masker, hand sanitizer, bahan makanan, dan lain-lain.

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik di masa pandemi Covid-19. Saya berharap pandemi ini segera berakhir. 

Webinar Hmj Bahasa Asing Undiksha: Tips Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Ringkasan Sidang Kerja No 1 Covid-19 dan Kesehatan Jiwa Pusat Konseling Mental Masyarakat Pelayanan Psikologi Klinis Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19 Ikatan Psikolog Klinis Indonesia – Con Dengan ditutupnya sekolah dan beberapa kegiatan penting dibatalkan, banyak remaja yang melewatkan beberapa momen terpenting dalam hidup mereka, dan juga momen sehari-hari seperti mengobrol dengan teman dan berpartisipasi di sekolah.

Remaja menghadapi situasi baru ini tidak hanya dengan kekecewaan, tetapi juga dengan kecemasan dan perasaan terisolasi yang kuat, akibat perubahan hidup yang cepat akibat wabah tersebut.

Menurut analisis data yang disajikan oleh Unicef, hingga 99 persen anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun di seluruh dunia (2,34 miliar) tinggal di salah satu dari 186 negara yang menerapkan beberapa jenis pembatasan pergerakan karena COVID-19. . Hingga 60 persen anak-anak tinggal di salah satu dari 82 negara yang menerapkan lockdown penuh (7 persen) atau sebagian (53 persen), setara dengan 1,4 miliar anak muda.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Berdasarkan data survei Global Health Data Exchange tahun 2017, terdapat 27,3 juta orang di Indonesia yang menderita masalah kesehatan mental. Artinya, satu dari sepuluh orang di negeri ini menderita gangguan kesehatan mental.

Ukm Ritma Uin Alauddin Gelar Riset Talk, Bahas Kesehatan Mental Di Masa Pandemi

Untuk data kesehatan jiwa remaja di Indonesia pada tahun 2018 saja terdapat 9,8% prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan kecemasan pada remaja diatas 15 tahun, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya 6% untuk prevalensi gangguan mental emosional. . dengan gejala depresi dan kecemasan pada remaja di atas 15 tahun. Sementara itu, prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 1,2 per seribu penduduk pada tahun 2013.

Ketika kesehatan mental anak muda mengalami depresi, Anda mungkin melihat tanda-tanda seperti tidak termotivasi, nafsu makan menurun, pola tidur berubah/sulit tidur, dan rasa khawatir yang berlebihan.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesehatan mental remaja adalah dengan memberikan pemahaman kepada mereka agar mereka menyadari bahwa kecemasan yang dialaminya merupakan hal yang wajar. Kecemasan yang dialami remaja adalah hal yang normal dan sehat yang dapat mengingatkan kita akan ancaman dan membantu kita mengambil langkah untuk melindungi diri.

Mencari informasi yang benar dari sumber terpercaya, mengurangi penggunaan media sosial, dan membatasi menonton berita tentang virus Corona juga dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan remaja. Sebisa mungkin, orang tua dapat berbagi teman dengan remajanya. Memberikan ruang bagi remaja untuk terbuka mengenai perasaan khawatirnya kepada orang tuanya.

Menyerukan Pentingnya Kesehatan Mental Pada Majalah Oranye Edisi Terbaru

Tidak terlalu banyak membicarakan Virus Corona atau mencari rekreasi dengan aktivitas menyenangkan dan produktif diyakini dapat mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa kewalahan pada remaja.

Biarkan remaja menghubungi teman-temannya untuk berkomunikasi, berbagi cerita, dan memberikan suara mengenai perasaan mereka. Dengan begitu, kesedihan remaja di masa pandemi bisa teredam.

Kesehatan mental masa pandemi, cara menjaga kesehatan mental remaja di masa pandemi, cara mengatasi kesehatan mental di masa pandemi, pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental di masa pandemi, cara menjaga kesehatan di masa pandemi, cara menjaga kesehatan masa pandemi, menjaga mental di masa pandemi, tips menjaga kesehatan mental di masa pandemi, jurnal menjaga kesehatan mental di masa pandemi, menjaga kesehatan mental di masa pandemi, cara menjaga kesehatan mental di tengah pandemi, menjaga kesehatan fisik dan mental di masa pandemi

Artikel Terkait

Leave a Comment