Proposal Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Proposal Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut – Mahasiswa Jurusan Kedokteran Gigi dan Kedokteran Gigi SD N 03 Muaradua LhojSeumaH1806100410041 ……………………………. …………….. …………………… … ……………………… ………… …….. … …. Daftar Kandidat……….. ………….. …………… ……………………………………………. …… …. …………………………… … ……………………. .……….

1 Pendahuluan Kesehatan gigi dan mulut bukanlah hal yang penting di masyarakat saat ini. Kesehatan gigi dan kesehatan mulut tentunya menjadi hal yang harus diperhatikan dengan baik, karena ketika kita menderita sakit gigi, kita kehilangan efisiensi kerja dan kehilangan rasa percaya diri. Dari permasalahan yang muncul kita belajar tentang kebiasaan kebersihan mulut yang baik dan benar yang dapat kita terapkan dalam aktivitas sehari-hari berupa pencegahan penyakit mulut (1).

Proposal Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Proposal Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Menurut Undang-Undang Menteri Kesehatan Nomor 89 Tahun 2015 tentang Kesehatan dan Kehidupan Gigi, gigi dan rongga mulut adalah keadaan kesehatan jaringan keras dan lunak gigi, termasuk yang berkaitan dengan rongga mulut yang memungkinkan seseorang untuk beraktivitas. makan, berbicara dan bersosialisasi tanpa masalah estetika, serta ketidaknyamanan akibat penyakit, kekebalan tubuh dan kehilangan gigi untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dan perekonomian. Kebersihan gigi dan mulut terbukti sangat bermanfaat dalam mencegah penyakit gigi dan mulut (2). menurut

Magister Ilmu Kedokteran Gigi

Tahun 2016 berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kassebaum dkk, masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya penyakit gigi merupakan penyakit yang menyerang separuh penduduk dunia (3,58 miliar jiwa) (3).

Di Indonesia, permasalahan gigi yang terbanyak adalah gigi patah/berlubang/mati (45,3%), permasalahan kesehatan mulut yang paling banyak diderita penduduk Indonesia adalah penyakit gusi dan/atau infeksi bisul (abses) sebesar 14% (4).

Masalah diare juga banyak dikeluhkan oleh anak-anak maupun orang dewasa, dan tidak bisa diperburuk lagi karena berdampak pada mereka.

Kualitas hidup Mereka mengalami kesakitan, penderitaan, kecacatan, penyakit akut dan kronis, gangguan makan dan tidur serta risiko rawat inap yang tinggi, biaya kesehatan yang tinggi dan waktu yang dihabiskan di sekolah lebih sedikit (5). Perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan sejak dini. Anak sekolah dasar merupakan waktu yang paling tepat untuk melatih kemampuan motoriknya. Kegiatan kebersihan mulut perlu lebih diperhatikan karena pada masa ini anak sedang dalam masa pertumbuhan. Kondisi gigi dan mulut anak saat ini mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak di masa dewasa (6). Menurut Notoadmojo, secara teori perubahan perilaku, adopsi perilaku baru atau pengetahuan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi pengetahuan, sikap dan tindakan (7).

Peningkatan Pengetahuan Dan Pemahaman Lansia Melalui Penyuluhan Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut

Angka menyikat gigi harian penduduk usia diatas 3 tahun di Indonesia sebesar 94,7%, namun menurut penduduk usia diatas 3 tahun hanya sedikit, misalnya mendapat skor 2/10. (4). Di Aceh sebesar 93,2%. Dibandingkan presentasi Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai 97,6%, Provinsi Aceh masih berada di posisi terbawah. Dan untuk persentase menyikat gigi yang benar selama lebih dari 3 tahun, Provinsi Aceh mendapat skor 2 dari 10. Dibandingkan dengan provinsi Sulawesi di bagian selatan yang mendapat skor 8,8, Provinsi Aceh berada di peringkat terbawah (4). Sebuah penelitian yang berfokus pada siswa sekolah dasar dan menengah di Medan melaporkan adanya hubungan antara perilaku perawatan kesehatan mulut pada siswa sekolah dasar dan menengah dengan risiko kanker dan kebersihan mulut. Seiring bertambahnya usia, hal itu meningkat

1 Tujuan Penelitian 1.4 Tujuan umum untuk mengetahui hubungan perilaku gigi dengan kesehatan gigi dan mulut anak di SD N 03 Muara Dua Lhokseumawe.

1.4 Tujuan 1. Untuk mengetahui rincian perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD N 03 Muara Dua Lhokseumawe. 2. Untuk mengetahui informasi tentang kesehatan gigi dan kesehatan mulut siswa SD N 03 Muara Dua Lhokseumawe. 3. Mengetahui karakteristik responden. 4. Untuk mengetahui hubungan perilaku siswa dengan kesehatan gigi dan mulut anak di SD N 03 Muara Dua Lhokseumawe.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut

1.5 Manfaat Praktis 1. Informasi yang terkandung dalam hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan khususnya bagi anak-anak tentang pentingnya perilaku menjaga gigi yang baik dan benar. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi di perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh.

Proposal Siti Kamila Miranda 2018-revisi

1.5 Manfaat Praktis 1. Pengetahuan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama atau berbeda. 2. Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan ide bagi sekolah untuk memberikan pengetahuan tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut kepada siswa.

1.1.1 Kesehatan gigi dan kesehatan gigi dan mulut adalah kondisi kesehatan jaringan keras dan lunak gigi serta bahan disekitarnya dalam rongga mulut yang memungkinkan seseorang untuk makan, berkomunikasi dan bersosialisasi tanpa membahayakan, keindahan dan ketidaknyamanan. melawan penyakit, kekebalan dan kehilangan gigi untuk menjaga kesejahteraan ekonomi dan sosial (2). Kesehatan gigi dan kesehatan mulut merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan yang harus dijaga sesegera mungkin sebelum terlambat dan berdampak pada kesehatan seseorang. Kesehatan gigi dan mulut harus dipromosikan ke seluruh keluarga dan masyarakat (8). Permasalahan diare masih banyak dikeluhkan oleh anak-anak maupun orang dewasa, dan tidak dapat diperparah lagi karena berdampak pada kualitas hidup dan menimbulkan nyeri, ketidaknyamanan dan kecacatan, penyakit akut dan kronis, ketidaknyamanan makan dan tidur serta tingginya risiko rawat inap, tingginya angka medis. biaya dan pendidikan yang terbatas.

Menurut Sri Ramayanti, ini adalah penyakit pada jaringan gigi matang yang ditandai dengan plak dan kerusakan gigi akibat aksi bakteri dalam jaringan yang mempengaruhi interaksi antara produk mikroba, air liur, dan beberapa makanan serta gejalanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit gigi adalah : a. organisasib. Gigi dan gigi c. makanan d. Saat ini terdapat tiga teori mengenai bagaimana terjadinya kerusakan gigi, yaitu teori

Atau asidogenik. Menurut teori asidogenik, terbentuknya penyakit gigi disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh mikroorganisme dengan karbohidrat yang ditandai dengan rusaknya komponen organik dan diikuti dengan pemisahan zat organik yang dihasilkan dari gigi (12).

Evaluasi Program Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Sekolah Dasar

Ditandai dengan kerusakan progresif pada otot periodontal dan tulang alveolar serta pergerakan dan kehilangan gigi yang progresif. Tingkat keparahan periodontitis berhubungan dengan kebersihan mulut yang buruk, seperti akumulasi plak bakteri pada karang gigi subgingiva (13). 3. Kanker mulut adalah pertumbuhan sel kanker yang terjadi di rongga mulut meliputi mulut dan mukosa mulut, gusi, bibir, lidah dan jaringan mulut (14). Penyebab kanker mulut belum diketahui, namun banyak faktor lokal yang mempengaruhinya, antara lain paparan dan pemulihan yang lama, kebersihan mulut yang buruk, gigi yang terinfeksi. Lainnya disebabkan oleh faktor eksternal seperti merokok, virus, konsumsi alkohol dan faktor tuan rumah yang berkaitan dengan usia, jenis kelamin, genetika dan genetika (15).

1.1.1 Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi Pencegahan yang sederhana dan mudah adalah dengan menyikat gigi dengan baik dan benar, menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Hal ini berguna dalam mendobrak batas perkembangan bakteri penyebab diare, khususnya karies (16).

Penilaian seseorang terhadap suatu stimulus disebut dengan sikap. Setelah stimulus diberikan, mereka terus melakukan evaluasi atau respon terhadap stimulus tersebut. Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak atau menyikapi secara positif suatu stimulus negatif dari suatu stimulus yang diberikan. Sikap mempunyai kerangka tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu komponen kognitif (

Proposal Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Komponen kognitif merupakan ekspresi dari apa yang diyakini oleh orang yang memegang sikap tentang kebenaran atau tentang obyek sikapnya. Komponen afektif adalah emosi yang mengacu pada perasaan seseorang terhadap suatu objek. Dan bagian konatifnya adalah bagaimana perilaku didasarkan pada sudut pandang seseorang. Hubungan ketiga bagian tersebut baik dan setara, karena jika salah satu darinya buruk maka ketiga bagian tersebut pasti menimbulkan keadaan yang sama. Dan jika tidak seimbang, maka akan tercipta mekanisme untuk mengubah sikap guna mencapai hasil yang sama (22).

Judul Proposal Magang Kesehatan Masyarakat

), dapat diartikan bahwa subjek memperhatikan rangsangan yang diberikan oleh objek. Misalnya, siswa diminta fokus pada cara menyikat gigi yang benar agar anak nyaman. B. Menjawab (

), mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab, meminta mengerjakan dan menyelesaikan tugas merupakan tanda sikap. Karena tindakan berarti masyarakat mau menerima gagasan tersebut. Misalnya ketika siswa diajarkan menyikat gigi dengan baik dan benar, maka anak akan berusaha

), mengetahui dan memilih jenis benda yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan merupakan pekerjaan tingkat pertama b. Panduan jawaban (

), jika seseorang dapat bertindak dengan benar, atau telah bertindak pasif, ia telah mencapai tindakan tingkat ketiga. D. memperbarui (

Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Kepada Taruna Muda Poltrada Bali

), fungsi yang dikembangkan dengan baik. Amalan ini telah dimodifikasi tanpa mengurangi kesetiaan amalan tersebut (19, 20, 24).

1.1 Hubungan Perilaku Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Kesehatan Gigi Anak di SD N 03 Muara Dua Lhokseumawe Menurut penelitian yang dilakukan Yohanes ma, diperoleh 74 responden berpengetahuan positif dan OHI-S. , diantara 160 responden, sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara anak dengan pendidikan yang baik, peluang mempunyai kebersihan mulut yang baik adalah 2,2 kali (25). Penelitian yang dilakukan Effy Kurniati menunjukkan 106 responden termasuk anak SD kelas IV.

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, materi penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, powerpoint penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk lansia, poster penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pdf, materi penyuluhan gigi dan mulut, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada lansia, penyuluhan gigi dan mulut, materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

Artikel Terkait

Leave a Comment